Ilmu tanpa amal ibarat sebiji epal yang cantik di luar tetapi jika dimakan, tiada manisnya.
Tuesday, 5 July 2011
Sunday, 3 July 2011
Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
•Disaat kamu mulai tidak mencintainya...ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta pada...nya
•Disaat kamu mulai bosan dengannya...ingatlah selalu saat terindah bersamanya
•Disaat kamu ingin menduakannya...bayangkan jika dia selalu setia
•Saat kamu ingin membohonginya...ingatlah disaat dia jujur padamu
Friday, 1 July 2011
"Saya rela menjadi tongkat ibu sepanjang hidup……"
Hawa udara di Changchun , Tiongkok, sangatlah dingin. Li Yuanyuan mengangkat sang ibu yang lumpuh kedua kakinya sambil menggendong putrinya yang berusia dua tahun buru-buru ke rumah sakit karena sang ibu terkena serangan jantung lagi. Orang-orang yang berlalu lalang di jalan memandang mereka bertiga dengan mata terbeliak, semua takjub melihat seorang wanita yang kelihatannya kurus lemah justru memiliki tenaga untuk mengangkat satu orang sambil menggendong satu lagi…
Menurut laporan “City Evening Post”, di pagi buta, 13 februari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi anak dan sang ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan bercangkung di depan sang ibu, meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya lalu mengangkat sang ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di atas tempat tidur.
Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk menyangga sang ibu, sedangkan sang ibu membantu merangkul cucunya melalui leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Sang ibu telah lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa mengangkat sang ibu keluar masuk rumah sakit.
Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun terjadilah sebuah kecelakaan lalu lintas yang benar-benar telah merubah kehidupannya. Karena kecelakaan ini ibunda mengalami kelumpuhan pada kedua kaki yang dipersulitkan lagi dengan menghilangnya sang ayah. Sejak saat itu, Yuanyuan menjadi tulang punggung rumah tangga. Karena tidak ada penghasilan Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pekebun, wang hasil kerja kerasnya habis terpakai untuk mengurus sang ibu.
Rasa bakti Yuanyuan kepada orang tua sangat menyentuh hati jiran meraka, banyak jiran tetangga yang dengan sukarela memberi bantuan kepada sang ibu dan putrinya ini. Karena sepanjang tahun hanya mampu baring, otot kaki sang ibu sering kejang, sakitnya tak terhingga.
Ada seorang jiran yang berkerja sebagai seorang dokter tradisional tua, setiap hari membantunya memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk meringankan rasa sakit ibunya.
Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di mana pun dan kapan pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan sang ibu, dia dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus sang ibu.
Meskipun rumah tangganya tidak terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Sang ibu berkata, terkenang masa 21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati kehangatan keluarga.
Bagi Yuanyuan, selama 21 tahun ini, dia merasa dirinya sangat bahagia, karena dia adalah seorang anak yang masih memiliki seorang ibu.
Thursday, 30 June 2011
"Saya rela menjadi tongkat ibu sepanjang hidup……"
Hawa udara di Changchun , Tiongkok, sangatlah dingin. Li Yuanyuan
mengangkat sang ibu yang lumpuh kedua kakinya sambil menggendong
putrinya yang berusia dua tahun buru-buru ke rumah sakit karena sang ibu
terkena serangan jantung lagi. Orang-orang yang berlalu lalang di jalan
memandang mereka bertiga dengan mata terbeliak, semua takjub melihat
seorang wanita yang kelihatannya kurus lemah justru memiliki tenaga
untuk mengangkat satu orang sambil menggendong satu lagi…
Menurut laporan “City Evening Post”, di pagi buta, 13 februari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi anak dan sang ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan bercangkung di depan sang ibu, meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya lalu mengangkat sang ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di atas tempat tidur.
Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk menyangga sang ibu, sedangkan sang ibu membantu merangkul cucunya melalui leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Sang ibu telah lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa mengangkat sang ibu keluar masuk rumah sakit.
Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun terjadilah sebuah kecelakaan lalu lintas yang benar-benar telah merubah kehidupannya. Karena kecelakaan ini ibunda mengalami kelumpuhan pada kedua kaki yang dipersulitkan lagi dengan menghilangnya sang ayah. Sejak saat itu, Yuanyuan menjadi tulang punggung rumah tangga. Karena tidak ada penghasilan Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pekebun, wang hasil kerja kerasnya habis terpakai untuk mengurus sang ibu.
Rasa bakti Yuanyuan kepada orang tua sangat menyentuh hati jiran meraka, banyak jiran tetangga yang dengan sukarela memberi bantuan kepada sang ibu dan putrinya ini. Karena sepanjang tahun hanya mampu baring, otot kaki sang ibu sering kejang, sakitnya tak terhingga.
Ada seorang jiran yang berkerja sebagai seorang dokter tradisional tua, setiap hari membantunya memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk meringankan rasa sakit ibunya.
Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di mana pun dan kapan pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan sang ibu, dia dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus sang ibu.
Meskipun rumah tangganya tidak terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Sang ibu berkata, terkenang masa 21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati kehangatan keluarga.
Bagi Yuanyuan, selama 21 tahun ini, dia merasa dirinya sangat bahagia, karena dia adalah seorang anak yang masih memiliki seorang ibu.
Menurut laporan “City Evening Post”, di pagi buta, 13 februari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi anak dan sang ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan bercangkung di depan sang ibu, meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya lalu mengangkat sang ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di atas tempat tidur.
Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk menyangga sang ibu, sedangkan sang ibu membantu merangkul cucunya melalui leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Sang ibu telah lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa mengangkat sang ibu keluar masuk rumah sakit.
Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun terjadilah sebuah kecelakaan lalu lintas yang benar-benar telah merubah kehidupannya. Karena kecelakaan ini ibunda mengalami kelumpuhan pada kedua kaki yang dipersulitkan lagi dengan menghilangnya sang ayah. Sejak saat itu, Yuanyuan menjadi tulang punggung rumah tangga. Karena tidak ada penghasilan Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pekebun, wang hasil kerja kerasnya habis terpakai untuk mengurus sang ibu.
Rasa bakti Yuanyuan kepada orang tua sangat menyentuh hati jiran meraka, banyak jiran tetangga yang dengan sukarela memberi bantuan kepada sang ibu dan putrinya ini. Karena sepanjang tahun hanya mampu baring, otot kaki sang ibu sering kejang, sakitnya tak terhingga.
Ada seorang jiran yang berkerja sebagai seorang dokter tradisional tua, setiap hari membantunya memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk meringankan rasa sakit ibunya.
Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di mana pun dan kapan pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan sang ibu, dia dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus sang ibu.
Meskipun rumah tangganya tidak terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Sang ibu berkata, terkenang masa 21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati kehangatan keluarga.
Bagi Yuanyuan, selama 21 tahun ini, dia merasa dirinya sangat bahagia, karena dia adalah seorang anak yang masih memiliki seorang ibu.
KONSEP KURIKULUM TRANSFORMASI SEKOLAH RENDAH
· Berteraskan Falsafah Pendidikan Negara (FPN)
· Berasaskan Prinsip KBSR:
- Pendekatan bersepadu
- Perkembangan individu secara menyeluruh
- Peluang dan kualiti pendidikan yang sama untuk semua murid
- Pendidikan seumur hidup
Wednesday, 29 June 2011
Kepentingan Bersukan
Semua orang perlu bersukan sebanyak tiga kali seminggu. Bidang sukan sangat penting kepada masyarakat dan negara. Ini kerana bersukan dapat menyihatkan badan. Bersukan juga mempunyai kepentingan tersediri.
Kita boleh bersukan untuk mengisi masa lapang. Cara ini dapat membantu kita mengisi masa lapang dengan berfaedah. Cara ini juga dapat menolong kita mencergaskan badan. Perbuatan ini boleh menepati peribahasa ‘badan cergas otak cerdas’
Selain itu, bersukan dapat membantu kita menjaga kesihatan. Semasa kita bersukan, badan kita mengeluarkan peluh. Secara tidak lengsung, garam yang berlebihan dikeluarkan. Dengan ini, kita tidak akan mudah menjadi gemuk.
Di samping itu, bersukan juga dapat mengelakkan diri kita daripada terjerumus dalam kegiatan yang tidak sihat. Kita juga tidak akan melakukan kegiatan yang tidak seronok jika kita bersukan. Jenayah di negara kita juga dapat dikurangkan.
Bagi mereka yang berbakat dalam bidang sukan, mereka boleh mengharumkan nama sekolah, negeri dan negara dengan mengambil bahagian dalam pertandingan, seperti Lee Chong Wei. Jaguh-jaguh sukan sebegini akan mengharumkan nama negara di pentas antarabangsa.
Oleh itu, semua pihak harus sedar akan kepentingan bersukan. Jika semua masyarakat bersukan, maka kes jenayah di negara dapat dikurangkan dengan mudah.
Faedah Membaca
Faedah Membaca
Semua orang tanpa mengira usia perlulah menyemai minat membaca dalam sanubari mereka. Amalan membaca memberikan banyak faedah kepada seseorang itu sepanjang hidupnya sama ada disedari atau tidak oleh diri individu tersebut.
Manfaat yang jelas diberikan oleh sikap membaca ialah ilmu pengetahuan seseorang itu dalam pelbagai bidang akan bertambah. Pemilikan pengetahuan ini memudahkan seseorang itu untuk menyesuaiakan diri dalam kehidupan era moden yang penuh cabaran ini.
Tambahan pula, sikap membaca boleh menjadi satu cara yang paling mudah dan murah untuk menghabiskan masa lapang. Seseorang itu hanya perlu membeli majalah, akhbar atau buku dan duduk membaca di mana-mana yang sesuai buat mereka berjam-jam lamanya tanpa sebarang gangguan.
Bahan bacaan juga boleh menjadi satu cara untuk menghiburkan seseorang itu terutama ketika keseorangan. Ada banyak bahan bacaan yang mampu memberikan pelbagai bentuk hiburan seperti novel, cerpen dan puisi kepada pembacanya dengan mudah.
Malah, membaca juga boleh membantu seseorang itu terutama pelajar untuk lulus dengan baik dalam peperiksaannya. Semakin banyak buku yang dibaca semakin besarlah peluang pelajar itu untuk lulus dengan cemerlang kerana semua soalan peperiksaan berdasarkan bahan bacaan yang diberikan oleh pihak sekolah.
Konklusinya, tabiat suka membaca perlu dipupuk sejak kecil. Minat ini kemudiannya akan berkembang apabila mereka menjadi dewasa lalu amalan ini akan terus wujud dalam diri seseorang itu.
Semua orang tanpa mengira usia perlulah menyemai minat membaca dalam sanubari mereka. Amalan membaca memberikan banyak faedah kepada seseorang itu sepanjang hidupnya sama ada disedari atau tidak oleh diri individu tersebut.
Manfaat yang jelas diberikan oleh sikap membaca ialah ilmu pengetahuan seseorang itu dalam pelbagai bidang akan bertambah. Pemilikan pengetahuan ini memudahkan seseorang itu untuk menyesuaiakan diri dalam kehidupan era moden yang penuh cabaran ini.
Tambahan pula, sikap membaca boleh menjadi satu cara yang paling mudah dan murah untuk menghabiskan masa lapang. Seseorang itu hanya perlu membeli majalah, akhbar atau buku dan duduk membaca di mana-mana yang sesuai buat mereka berjam-jam lamanya tanpa sebarang gangguan.
Bahan bacaan juga boleh menjadi satu cara untuk menghiburkan seseorang itu terutama ketika keseorangan. Ada banyak bahan bacaan yang mampu memberikan pelbagai bentuk hiburan seperti novel, cerpen dan puisi kepada pembacanya dengan mudah.
Malah, membaca juga boleh membantu seseorang itu terutama pelajar untuk lulus dengan baik dalam peperiksaannya. Semakin banyak buku yang dibaca semakin besarlah peluang pelajar itu untuk lulus dengan cemerlang kerana semua soalan peperiksaan berdasarkan bahan bacaan yang diberikan oleh pihak sekolah.
Konklusinya, tabiat suka membaca perlu dipupuk sejak kecil. Minat ini kemudiannya akan berkembang apabila mereka menjadi dewasa lalu amalan ini akan terus wujud dalam diri seseorang itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)